ARTIKEL
PERMASALAHAN YANG TERJADI DI
PUSAT KEARSIPAN DAN DOKUMENTASI DAN CARA
MENGATASI NYA
Diajukan
untuk memenuhi tugas UTS
mata kuliah Kearsipandan Dokumentasi
Kelas A
Dosen Pengampu :
Drs. Marjono,
M.Hum
Oleh :
Meinda Ratih Siwi H. 130210302055
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSANPENDIDIKAKANILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2014
Dari
hasil penelitian yang saya dapat di pusat kearsipan dan dokumentasi di Jember. Sebelum
menuju ke pokok permasalahan mengenai masalah-masalah yang terjadi pada arsip
petugas dari kearsipan dan dokumentasi menjelaskan dari pengertian arsip dan
seberapa pentingnya arsip, dan mengapa sebuah dokumen harus di arsipkan.
Sebelumnya kita harus mengenali terlebih dahulu, apa sih arsip itu? arsip
merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan informasi terekam (recorded information) yang
merupakan bukti otentik aktivitas pelaksanaan fungsi organisasi arsip merupakan
catatan aktivitas kehidupan yang terekam secara langsung dan melekat pada wujud
aslinya. Oleh karena itu arsip memiliki karakteristik antara lain unik,
otentik, syah, kredibel dan lengkap atau integrity.. Apa saja fungsi dari
arsip? Arsip sendiri berfungsi sebagai basis data untuk suatu pekerjaan, karena
semua data yang akan digunakan dan hasil pengolahannya disimpan rapi dan
sebagai pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi
organisasi dan untuk kepentingan organisai yang lain. Berdasarkan fungsi arsip
yang sangat penting tersebut maka harus ada menajeman atau pengelolaan arsip
yang baik sejak penciptaan sampai dengan penyusutan. Dari pengertian dan fungsi
tersebut maka dapat dikatakan bahwa sebuah arsip itu sangat penting sebuah dokumen harus diarsipkan karena dokumen
tersebut dinilai penting,
Sebelum
terjadi permasalahan dari sebuah dokumen yang ada di pusat kearsipan dan
dokumentasi, perlu diketahui bahwa penyimpanan arsip itu sendiri adalah suatu
kegiatan pemberkasan dan penataan arsip dinamis, yang penempatannya secara
aktual menerapkan suatu sistem tertentu, yang biasa disebut sistem penempatan
arsip secara aktual. Tujuan dari penyimpanan arsip adalah Sebagai referensi,
bila diperlukan suatu keterangan. Pengarsipan biasa dilakukan
berdasarkan penting tidaknya dokumen, mengkategorikannya dalam sistem arsip
yang akan membantu mengorganisasikan kantor atau bahkan rumah Anda. Perlu
diingat bahwa pengarsipan itu merupakan bagian terpenting dalam suatu hal.
Ada
beberapa permasalahan yang timbul pada berbagai arsip dan dokumen.
Permasalahan-permasalahan ini terjadi di semua badan atau pusat kearsipan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan rusaknya arsip, pada dasarnya ada tiga faktor
penyebab rusaknya arsip yang pertama faktor biologis, faktor fisika, dan faktor
kimiawi.
a) Faktor
biologis
Kerusakan
yang disebabkan oleh faktor biologis antara lain jamur dan serangga. Jamur
tumbuh terutama disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti kelembaban,
temperatur dan cahaya. Faktor kelembaban dan temperaturlah sebetulnya yang
paling berpengaruh. Faktor lain yang memungkinkan untuk tumbuhnya
jamur adalah ruang penyimpanan yang terlalu gelap dan kelembaban. Serangga
sering diketemukan di berbagai tempat di dalam gedung yang gelap. Mereka
biasanya membuat sarang di antara lembar-lembar arsip, rak, almari, laci
dan sebagainya. Beberapa jenis serangga yang menyerang kertas antara lain
rayap, ngengat (silferfish), kutu buku (bookworm), dan psocids (semacam kutu buku).
b) Faktor
fisika
Kerusakan
fisik disebabkan oleh faktor cahaya, panas dan air. Kerusakan fisik
disebabkan oleh faktor cahaya, panas dan air. Kondisi
fisik kertas akan terpengaruh oleh derajat panas dan kadar kelembaban
didalam ruang penyimpanan. Derajad panas yang tinggi akan menyebabkan kertas
menjadi kering, getas dan mudah rapuh. Sedangkan uap air menyebabkan
kertas-kertas menjadi lembab atau basah dan mendorong untuk tumbuhnya jamur.
c) Faktor
kimiawi
Zat-zat
kimia yang terdapat dalam udara ruang penyimpanan dan arsip sendiri menyebabkan
kerusakan kertas misalnya gas asidik, pencemaran atmosfir,
debu dan
tinta. Gas asidik dan pencemaran
udaralah yang sangat
cepat merusak arsip. Faktor kerusakan
kertas yang lain inilah yang disebabkan oleh asam. Adanya asam ini biasanya
sejak kertas itu sendiri dibuat. Dengan kata lain bahwa
kerusakan kertas disebabkan karena kertas itu sendiri.
Petugas
yang ada di pusat kearsipan dan dokumentasi menjelaskanbahwa ada berbagai masalah yang ada pada pusat kearsip dan dokumentasi di wilayah jember ini,
namun permasalahan tersebut tidak separah yang dialami di beberapa tempat yang
mempunyai arsip, seperti halnya di kantor desa atau kantor kecamatan yang
permasalahannya lebih banyak ketimbang di pusat arsip daerah atau pusat
kearsipan dan dokumentasi yang ada di wilayah Jember, hamper selama dua tahun
terakhir ini permasalahan-permasalahan yang ada di pusat kearsipan dan
dokumentasi teratasi, hampir tidak ada masalah yang timbul di sini “ujar petugas
pusat kearsipan dan dokumentasi”. Permasalahan-permasalahan yang ada di pusat
kearsipan dan dokumentasi daerah Jember ini diantaranya adalah:
1) Rusaknya
arsip atau dokumen karena sering di sentuh atau di buka;
Cara
mengatasi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan perawatan pada
sebuah dokumen tersebut, sebuah dokumen sering di sentuh atau di buka karena
dokumen tersebut sangat dibutuhkan dan harus di baca berulang-ulang, hal
tersebutlah yang mengakibatkan rusaknya sebuah dokumen, namun meskipun sering
disentuh apabila dilakukan perawatan maka tidak akan terjadi masalah-masalah
pada sebuah dokumen. Ada beberapa cara untuk melakukan perwatan pada sebuah
dokumen, yaitu dengan cara merombak atau mengganti kertas yang sudah rusak
karena terlalu sering disentuh ataupun dibuka, namun alangkah lebih baik lagi
apabila mengganti kertas tersebut sebelum sebuah dokumen rusak, jadi setiap
beberapa kurun waktu tertentu harus ada perombakan atau perbaikan agar dokumen
tersebut tidak sampai terjadi kerusakan. Perawatan pada sebuah dokumen itu
sangat penting sekali, mengingat bahwa sebuah dokumen itu sangat penting maka
haruslah dilakukan perawatan secara rutin. Dengan perawatan tersebut maka
kerusakan tersebut dapat teratasi, sehingga sebuah dokumen tetap bagus dan
terjaga.
2) Sebuah
arsip atau dokumen tidak pernah disentuh
atau tidak pernah dibuka;
Cara
mengatasi permasalahan pada sebuah arsip atau dokumen yang tidak pernah
disentuh ataupun tidak pernah dibuka itu dapat mengakibatkan kerusakan pada
sebuah dokumen. Sebuah dokumen yang sudah di arsipkan di sebuah instansi
apabila dokumen tersebut tidak pernah tersentuh atau tidak pernah di buka itu
dapat menyebabkan keadaan kertas rusak, kerusakan yang terjadi pada dokumen
yang tidak pernah tersentuh itu seperti kertas-kertas lengket antara satu sama
lain, lapuknya kertas-kertas, mungkin kerusakan tersebut juga disebabkan karena
faktor ruang tempat menyimpan sebuah arsip atau dokumen, dan mengapa sebuah
arsip atau dokumen tersebut harus dilakukan perawatan, perawatan permasalahan
ini tidak jauh beda dengan permasalahan diatas, pihak kearsipan dan dokumentasi
daerah Jember ini mengatakan bahwa untuk meminimalisir permasalahan yang
terjadi pada rusaknya dokumen yang tidak pernah tersentuh maka dilakukan
perawatan agar dokumen tersebut tidak rusak ataupun tidak lapuk. Kerusakan ini
juga disebabkan karena faktor fisika, keadaan ruang pun juga dapat menyebabkan
kerusakan pada kondisi sebuah dokumen. Ruang tempat penyimpanan harus
tetap kering (tidak lembab atau terlalu lembab). Ruang harus cukup retang
(sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan). Ruang penyimpanan
harus mempunyai penghawaan (ventilasi) yang memadai.
3) Tidak dapat atau sulit menemukan kembali arsip dengan cepat dan tepat
saat diperlukan.
Cara mengatasi permasalahan tentang tidak dapat atau sulit menemukan
kembali arsip dengan cepat dan tepat saat diperlukan, hal tersebut diakibatkan
karena terlalu banyaknya dokumen di sebuah instansi daerah dan tempatnya kurang
memadai atau luas. Seharusnya agar tidak terjadi permasalahan seperti ini cara
penyimpanan arsip itu harus dengan sistem yaitu sistem abjad, sistem masalah,
sistem tanggal, sistem wilayah, dan sistem nomor. Dengan menggunakan sistem
seperti itu maka dapat mempermudah pencarian sebuah dokumen dengan cara yang
tidak lama, dan apabila tempatnya kurang memadain, haruslah dilakukan
penyusutan arsip. Penyusutan arsip dilakukan secara berkala sehingga tidak
terjadi penimbunan arsip dan tercampurnya arsip yang penting dengan arsip yang
lama yang akan dimusnahkan.
4)
Jumlah dakumen
atau arsip tiap hari selalu bertambah
Bertambahnya suatu dokumen ini juga menjadi permasalahan dalam suatu
instansi, setiap harinya di pusat kearsipan dan dokumentasi di daerah Jember
ini selalu ada dokumen baru yang diarsipkan. Karena setiap harinya bertambah
harus diadakan penyusutan arsip yang dilakukan secara berkala sehingga tidak
terjadi penimbunan arsip dan tercampurnya arsip lama dengan arsip yang baru
5)
Tempat
penyimpanan dokumen terlalu kecil bila dibandingkan dengan jumlah dokumen,
sehingga tempatnya kurang.
Dikarenakan di pusat kearsipan dan dokumentasi ini setiap harinya ada
dokumen baru yang harus di arsipkan, dan
terlalu banyak dokumen yang ada, mengakibatkan tidak adanya tempat untuk
meyimpan dokumen tersebut, dan akhirnya dokumen-dokumen tersebut diletakkan di
sembarang tempat di pusat kearsipan dan dokumentasi di jember ini. Untuk
meminimalisir masalah ini maka seharusnya dilakukan penyusutan dan pemusnahan arsip
agar dokumen-dokumen yang baru itu mendapatkan tempat.
Dari
masalah-masalah yang ada di pusat arsip dan dokumentasi yang ada di daerah
Jember saya ingin mengetahui lebih luas lagi mengenai permasalahan yang ada di
kantor desa karena petugas dari instansi tersebut mengatakan kalau permasalahan
yang banyak terjadi itu ada di kantor kecamatan ataupun kantor desa, maka dari ini
saya mempunyai inisiatif untuk melakukan penelitian disebuah kantor desa yang berada
di Banyuwangi tepatnya di kantor desa Tampo, kecamatan Cluring, kabupaten
Banyuwangi.
Pada
umumnya permasalahan yang ada di pusat dan di desa itu tidak jauh berbeda,
namun disini hanya ingin melengkapi saja karena permasalahan yang ada di kator
pusat itu pasti terjadi di kator desa atau kantor kecamatan. Menurut pegawai
kantor desa ini banyak sekali permasalahan-permasalahan yang ditemui di kantor
desa ini tidak lain permasalahannya juga seperti di kantor pusat arsip dan
dokumentasi di daerah Jember, disini saya hanya ingin melengkapai saja dari
permasalahan yang ada di kantor pusat dokumentasi dan kearsipan, diataranya
yaitu:
1) Hilangnya
sebuah dokumen
Hilangnya
sebuah dokumen di suatu kantor desa itu sudah sering terjadi, karena dengan
alasan kurangnya fasilitas, tidak adanya tempat menyimpan dokumen, dan di
kantor desa tersebut tiap harinya ada dokumen yang harus dirsipkan, karena
banyaknya suatu dokumen maka dokumen-dokumen tersebut tidak tertata rapi atau
sembarangan, hal itulah yang mengakibatkan hilangnya sebuah dokumen. Cara
mengatasi masalah ini seharusnya digunakan sistem abjad, sistem tanggal, dll.
Dengan cara ini juga bisa meminimalisir hilangnya dokumen.
2) Rusak
karena adanya serangga
Suatu
dokumen itu rusak karena disebabkan oleh bebrapa hewan serangga, diantaranya :
rayap dan kutu buku. Serangga-serangga ini lah yang menyebabkan rusaknya suatu
dokumen. Dari penelitian yang saya dapat ada tiga jenis rayap yang merurak
dokumen atau arsip yaitu:
a)
Rayap pekerja ( rayap ini mempunyai bagian terbesar
dengan tugas mengumpulkan makanan berupa selulosa yang terdapat di material
kayu, tanah, kertas / buku, maupun beton.
b)
Rayap prajurit ( bertugas mengahadapi musuh
diskitarnya seperti semut )
c)
Rayap yang pada saat tertentu dapat menjadi anai -
anai atau laron yang sering kita jumpai pada musim hujan.
Nah, serangga seperti ini
haruslah di basmi agar tidak menyebabkan kerusakan pada suatu dokumen, yaitu
dengan cara dilakukannya fumigasi arsip yang merupakan
salah satu perawatan / restorasi arsip yang bertujuan untuk melindungi arsip
dari kerusakan yang disebabkan oleh rayap dengan cara memberikan zat fumigan
dan bahan kimia lainnya.
3) Tempat
yang kurang memadai
Karena
tempat yang kurang memadai ini juga mengakibatkan kerusakan, tempat yang kurang
memadai atau tidak adanya tempat otomatis file tersebut tidak diletakkan di
tempat yang layak, tentu saja diletakkan dengan cara di tumpuk ditempat- tempat
tertentu. Penyelesaiannya adalah harus dengan cara file yang penting itu
harusnya di setorkan atau di pindahkan ke pusat badan kearsipan dan
dokumentasi.
Dari
petugaskantor desa juga menyebutkan cara Perawatan arsip yang benar dan cara
pencegahan kerusakan dengan cara:
a) Ruang
tempat penyimpanan harus tetap kering (tidak lembab). Ruangannya harus cukup
retang dari sinar matahari harus dapat masuk ke ruang penyimpanan. Ruang
penyimpanan harus mempunyai penghawaan atau udara cendela (ventilasi) yang
memadai. Ruang penyimpanan harus dijaga dari serangan api, serangga pemakan
kertas, dan percikan air.
b) Tindakan
preventif (pencegahan) yaitu melarang petugas atau siapapun membawa makanan ke
ruang tempat kearsipan. Larangan merokok diruang arsip bagi petugas kearsipan
atau orang lain. Dipasang tabung pemadam kebakaran.
c) Penggunaan
racun serangga agar tidak ada serangga perusak. Diharapkan setiap enam bulan
ruang tempat penyimpanan disemprot DDT atau yang sejenis. Kapur barus juga
dapat digunakan untuk mencegah serangan serangga dan kutu buku, yang dapat
diletakkan disela-sela arsip.
d) Memperhatikan
kondisi arsip. Menjaga kondisi arsip tetap baik dengan cara membersihan arsip
dengan kemucing maupun dengan peralatan lainnya.
Itulah
kerusakan yang terjadi pada suatu dokumen dan cara pencegahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar