SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN SOSIALISME DI INDONESIA
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Intelektual
oleh :
Novita
Ayu Karisma 130210302035
Rihardo
Ardiansyah 130210302053
Meinda
Ratih Siwi 130210302055
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2016
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Pendahuluan
Sosialisme
merupakan suatu paham yang mengandung pengertian yang sangat kompleks karena di
setiap negara dan para pemikir memiliki asumsi yang berbeda – beda. Sosialisme muncul sebagai dampak dari
kapitalime modern . Sepandjang kenjataan bahwa sosialisme mengandung di
dalamnja satu unsur protes sematjam itu . Dan tidak ada gerakan jang dapat
menamakan dirinja sosialis dengan tidak menjatakan protes sematjam itu
(Ebenstein , 1965 : 168 )
Dengan
kata lain , bahwa sosialime muncul akibat dari antithesis untuk melawan suatu
sistem yang disebut sebagai kapitalisme modern. Dimana waktu itu sistem
kapitalis modern hanya menguntungkan kaum borjuis dan pemilik modal dan sangat
merugikan kaum buruh atau kamu proletar. Paham sosialisme mengajarkan suatu
paham , pandangan hidup dan ajaran kemasyrakatan yang mempunyai keinginan
menguasi seluruh sendi – sendi , sarana – sarana produksi serta pembagian hasil
yang rata .
Dari
latar belakang tersebut penulis ingin menjabarkan tentang apa itu pengertian
sosialisme , bagaimana bentuk bentuk pembagian sosialisme , apa dan bagaimana
secara lebih lengkap sejarah sosialisme dan yang ingin penulis bahas adalah
masuk dan berkembangnya sosialisme di Indonesia
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
pemilihan masalah dan uraian ruang lingkup penelitian diatas maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah
yang di maksud Sosialisme ?
2. Bagaimana
sejarahnya Sosialisme ?
3. Bagaimana
konsep – konsep Dasar sosialisme ?
4. Bagaimana
proses dan berkembangnya Sosialisme di Indonesia ?
1.3 Tujuan
dan Manfaat Sosilisme
1. Untuk
mengetahui pengertian Sosialisme
2. Untuk
mengetahui sejarahnya Sosialisme
3. Untuk
mengetahui konsep – konsep Dasar Sosialisme
4. Untuk
mengetahui Proses dan berkembangnya sosialisme di Indoensia
BAB 2 PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
Sosialisme
sosialisme
( sosialism ) secara etimologi berasal dari bahasa prancis , yaitu sosial yang
berarti kemasyarakatan. penekanan utama pada kata sosialisem adalah kebersamaan
dan gotong royong. dan lawan dari sosialisme adalah kapitalisme yang merupakan
suatu cara mengadakan produksi dengan dasar mengadang laba ( J.M. Romein 1965
dalam Leo Agung ,2013: 70 ). Dengan demikian sosialisme muncul akibat dari
suatu bentuk perlawanan terhadap sistem yang lebih menekankan pada mencari
keuntungan pribadi.
Menurut
bebrapa tokoh mengartikan suatu sosilisme adalah sebagai berikut .
a.
Keneth J Arrow dalam Budiharjo
(1984) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dimana sebagain
besar keputusan – keputusan dibidang ekonomi diambil dalam satuan-satuan yang
dikuasai oleh berbagai bagian dari struktur negara atau para pekerja.
- Sutan Syarir dalam Anwar
(1966) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu ajaran dan gerakan untuk
mencari keadilan di dalam kehidupan kemanusiaan.
- Teuku May Rudy (1993)
menyatakan bahwa sosialisme adalah paham yang beranggapan bahwa
kepentingan bersama atau kepentingan umum harus diutamakan dibandingkan
kepentingan individu.
- Ir. Soekarno (1963)
menyatakan sosialisme adalah bukan saja merupakan suatu sistem masyarakat,
sosialisme juga suatu tuntutan perjuangan yakni kemakmuran bersama. Dari
beberapa pendapat diatas dapat dinyatakan bahwa sosialisme adalah suatu
paham yang menghendaki adanya kemakmuaran bersama.
- Masih berbicara tentang
sosialisme, R.N Berki (1975) secara lebih rinci menyatakan bahwa
sosialisme sebagai suatu konsep mempunyai dua pengertian. Pertama,
sosialisme berkaitan dengan ide-ide, nilai, dan hak milik yang sering
disebut sebagai vision (cita-cita) sosialisme. Kedua, sosialisme berkaitan
dengan segi empiris, sosial, dan institusi politik yang digunakan untuk
mewujudkan cita-citanya, R.N Berki selanjutnya menyatakan bahwa sosialisme
di tingkat nilai menyuarakan nilai-nilai kebebasan, persaudaraanm,
keadilan, sosial, kemajuan, perdamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan,
sedangkan di tingkat lembaga, sosialisme meruapakan lawan sistem
perusahaan kapitalisme.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa sosialisme merupakan suatu paham yang mengajarkan
masyarakat menguasi suatu sarana dan prasarana alat – alat produksi dan adanya
suatu pembagian hasil yang rata.
1.2
Sejarah
sosialisme
tidak
lah mudah untuk mengatakan kapan sebenarnya sosialime muncul . Ada yang beranggapan bahwa sosialisme sudah
ada sejak ada nya kitab injil . dan menjadikan undang – undang kitab sosialis
yang pertama dan berupa aturan – aturan yang melindungi kaum pekerja , wanita
dan kaum lemah . orang – orang kriten lah yang mula mula menolak konsep ‘ mine
of thnie ‘yang berarti kepunyaan saya dan kepunyaan mu dan memprakrekkan
sosialisme dalam kehiduapan sehari – hari mereka (Ebenstein , 1965 : 167)
Dengan
kata lain , Sosialisme sebagai kekuatan besar baru lahir dalam revolusi
industri yang muncul dalam gerakan protes. Sebagai filsafat politik, ia timbul dengan
melepaskan diri dari sistem ekonomi kapitalisme yang mendukung kredo
liberalisme. Kapitalisme abad 19 adalah ekploitasi kasar dan persaingan tanpa
batas. Ketidakpuasan dan pergolakan sosial yang ditimbulkan tercermin dalam
mazhab sosialisme utopis dan marxism
(
Schman ,2002 : 571 )
Awal kemunculan sosialisme abad ke
19 dinamakan sosialisme utopis yaitu sosialisme yang didasarkan pandangan
kemanusiaan (humanitarianisme) dan meyakini kesempurnaan watak manusia.
Penganut faham ini bercita-cita menciptakan masyarakat sosialis dengan jalan
damai tanpa kekerasan atau revolusi ( Azhar , 1997 : 56 )
Di zaman reneisance dan
reformasi timbul lagi protes terhadap ketidaksamaan berdasarkan kekayaan.
argumen – argumen baru yang dikemukaan merupakan gabungan dari kepercayaan lama
dan paham rasionalisme yang lebih baru . seperti terbukti dlam bukunya Thomas
Moore , Utopia (1516) .Dalam revolusi kaum puritan di abad ke – 17 di samping
gerakan utamayang berasal dari golongan kelas menengah muncul satu golonga yang
lebih radikal . golongan ini di sebut Diggers atau true leveres yang berusaha
mendapatkan hak milik komunal atas tanah yang pada waktu itu tidak di pakai .
Gerakan itu pendek umurnya , tetapi protesnya lebih radikal terhadap harta
kekayaan pribadi berupa tanah tidak harus dilupakan seluruhnya (Ebenstein ,
2006 : 279 )
Gerakan – gerakan yang dilalakukan
oleh sekelompok gologan tersebut merupakan bentuk dari ketidakpuasan adanya
kepemilikan tanah komunal yang pada saat itu tidak terpakai dan menjadi kan
kelompok puritan melakukan suatu gerakan mengambil hak milik mereka.
Meskipun telah ada gambaran semaca
itu tentang keadaan zaman dulu , sosialisme sebagai kekuatan politik yang
penting dapatlah dikatakan timbul sebagai akaibat kapitalisme industri modern .
sebgaai kenyataaan bahwa sosialisme di dalamnya satu unsur prtes terhadap
perbdaan tingkat sosial – sistem tersebut sama yuanya dengan peradaban barat
sendiri .Tanda sosialis lainnya , protes terhadap anggapan bahwa uang sebagai
ikatan pokok diantara manusia , juga tidak terdapat dalam sosialis saja .
Sekali pun gerakan-gerakan yang
boleh dinamakan “sosialis” telah muncul pada abad ke 17, istilah “sosialisme”
baru pertama kali dipakai pada tahun 1827 dalam suatu majalah perkoperasian.
Istilah ini menunjuk pada orang-orang seperti Robert Owen (1771-1858) yang
ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik
( Agung , 2013 :117 )
Apabila ingin mengkaji lebih khusus
dan secara historis lebih kongkret daripada hanya sebgai bentu protes terhadap
ketimpangan sosial , sosialisme merupakan suatu gerakan plitik yang efektif dan
terorganisasi muncul adanya suatu gerakan politik yang efektif dan terorganisasi
muncul setelah adanya revolusi insustri pada abad ke – 18 di Inggris. Adanya
penemuan baru di bidang tekhnologi telah membuka cakrawala di bidang industri
dan perdagangan .
Selanjutnya
muncullah golongan pengusaha pemilik modal yang hidup makmur ( kaitalis ) ,
sebaliknya golongan buruh dengan upah yang sangat minim / rendah hidup melarat
dan menderita . karena inilah yang kemudian menimbulkan kritik yang tajam
terahaap sistem ekonomi kapitalis yang berdasarkan paham liberalisme . kritik
tersebut dilontarkan oleh paham yang menganut sosialis.
Beberapa
cendekiawan Francis dan inggris, di antaranya Saint Simon, Charles Fourier, dan
Robert Owen tergugan oleh kesengsaraan dan ingin mempebaiki keadaan. Pada
umurnnya mereka mencita- citakan suatu masyarakat yang lebih egaliter yang
kekayaannya dibagikan secara lebih merata dan milik pribadi serta persaingan
dibatasi. Mereka menekankan perlunya kerja sama antara berbagai kelas sosial
dan ingin mempertahankan keakhlakan yang tinggi. Mereka cenderung mengadakan
ekspirimen dengan mendirikan pemukiman- pemukiman yang diatur sesuai dengan
cita-cita mereka.
Adapaun
perintis – perintis soisalis adalah sebagai berikut
a. Robert Owen (1881 – 1858)
Pemikirannya
tentang sosialisme dituangkan dalam buku berjudul “A View of Society, an Essay
on the Formation of human Character”. Dalam bukunya tersebut, ia menyatakan
bahwa lingkungan sosial berpengaruh pada pembentukan karakter manusia. Ia
berusaha mencari caranya dengan meningkatkan kesejahteraan pekerjanya.
Robert
Owen seorang industriawan perusahan melaksanakan ajarannya dalam praktik. Di
suatu pabrik tekstilnya di New Lanark, Skotlandia; Owen mengurangi jam kerja
dari 17 menjadi 10 jam sehari dan melarang anak di bawah umur 10 tahun untuk
bekerja. Owen memperbaiki upah -buruh dan menggunakan sebagian keuntungannya
untuk memperbaiki nasib para pekerja. Karena Owen sangat mementingkan
pendidikan, ia mendirikan sekolah tanpa memungut biaya. Di samping itu, Owen
mendirikan suatu pemukiman di Amerika Serikaf pada 1824 bernama New Harmony.
Akan tetapi, ternyata pemukiman itu hanya bertahan 2 hingga 3 tahun karena
masalah keuangan, pengelolaan yang kurang baik,dan tidak disiplinnya warga
pemukiman. Dia lebih berhasil dalam usahanya mendirikan koperasi di bidang
produksi dan konsumsi dan membantu pendirian dan koordinasi antara
serikat-serikat sekerja.Owen dikenal sebagai "Bapak Koperasi Inggris”.
b. Karl
Heinrich Marx (1818 – 1883)
Ia
menciptakan sosialisme yang didasarkan atas ilmu pengetahuan. Ia mengembangkan
sosialisme secara radikal. Karya Karl Marx yang terkenal adalah “Das Kapital”
yang menyatakan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas dan
pemenang dari peperangan itu adalah kaum proletar (kaum buruh). Sosialisme pada
masa penjajahan banyak mendapat simpati dari bangsa pribumi. Paham sosialisme
semakin banyak berpengaruh setelah konsep ini dijadikan sebagai salah satu
senjata menghadapi kolonialisme dan imperialisme. Di negaranegara Asia –
Afrika, banyak pemimpin yang tertarik dengan ajaran sosialisme.
c. St.
Simon (1760-1858)
Dia
merupakan bapak sosialisme. Dia adalah orang pertama yang menyerukan perlunya
sarana-sarana produksi agar dimiliki sepebuhnya oleh pemerintah. st. Simon
pernah mengatakan berpendapat bahwa masalah-masalah sosial yang dihadapi dapat
diatasi jika masyarakat di menjadi “Asosiasi Produktif” yang pimpinannya
diserahkan kep para teknokrat dan ahli-ahli industri yang mengatur kehidupan
secara rasional dan mengendalikan kekuatan-kekuatan ekonomi, termasuk usaha
swasta. Dia menginginkan agar alat-alat produksi menjadi milik masyarakat,
tetapi tidak bermaksud menghapuskan sama sekali milik pribadi selama merupakan
hasil kerja sendiri, artinya bukan warisan atau hasil eksploitasi terhadap
orang lain.
d. Thomas Moore
Dia
adalah seorang sosialis Utopis. Menurutnya sosialisme merupakan reaksi dari
kapitalisme. Sosialisme hanya dapat mengambangkan dirinya di negara dengan
tradisi liberal yang sudah berkembang, sedangkan di negara yang tidak memiliki
tradisi ini, maka sosialisme akan berubah menjadi fasisme.
e. Fourier
(1772-1837)
berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat
hanya dapat dicapai dalam kesatuan-kesatuan kecil yang dinamakan
"Phalanx". Setiap phalanx yang terdiri dari kira-kira 1.600 orang
diatur sedemikian rupa sehingga tiga unsur yang menurut Fourier antagonisme
secara ilmiah, yakni modal-buruh-bakat; bekerja sama, dengan harmonis. Setiap
phalanx adalah otonom, swasembada, dan berbentuk sebagai semacam koperasi.
Robert
Owen , St Simon , dan Fourier ini tidak berhasil dalam usaha menerapkan cita-
cika mereka. Mereka terlalu naif mengira bahwa belas kasihan, perikemanusiaan,
keteladanan, dan persuasi dapat menciptakan suatu dunia yang lebih sempurna.
Mereka tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi yang jelas mengenai bentuk
masyarakat yang ingin dicapai serta mengenai upaya untuk mencapainya, cita-cita
akan tetap angan-angan saja. Tidak mengehrankan jika mereka diberi julukan
"sosialis utopi” (utopi: dunia khayalan)
Tokoh Sosialis Ilmiah
Seorang
yang juga terkesan oleh kesengsaraan yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri
adalah Karl Marx (1818-1883), seorang Yahudi, Jerman. Dia berpendapat bahwa
masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam, tetapi sendi-sendinya
perlu dirombak secara radikal sampai terjadi transformasi total. la menyusun
suatu teori sosial yang menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah dan karena itu
pasti akan terlaksana.
Marx
dengan memakai ajaran filsuf Jerman, George Hegel (1770-1831), mengatakan bahwa
perkembangan terjadi melalui dialektik, yaitu melalui pertentangan antara tesis
dan antitesis, pertentangan yang sesudah pergumulan dahsyat menjadi sintesis.
Setiap sintesis Iambat Iaun menjadi tesis lagi dan proses dialektik mulal lagi
dari permulaan. Setiap sintesis baru terjadi pada tahap yang lebih tinggi
sehingga pada suatu ketika sintesis tertinggi akan tercapal dan gerakan
dialektik berakhir. Dialektik adalah gerak maju darl taraf rendah ke taraf yang
lebih tinggi dengan suatu irama ulangan dari pertentangan serta antagonisme ke
rekonsiliasi serta perpaduan. Proses dialektik adalah rekonsiliasi
gerakan-gerakan yang bertentangan satu sama lain dalam upaya yang tiada
akhirnya untuk mencapai harmoni yang lebih sempuma. Dengan cara ini pula
menurut Marx, masyarakat berubah dan berkembang secala dialektik, artinya
mesyarakat dinegasikan sehingga akhirnya menjadi komunis. Dalam uraian Marx,
"Komunisme adalah tahap negasi dari negasi". Negasi diartikan sebagai
penghancuran dari yang lama, sebagai hasil dari perkembangan sendiri yang
diakibatkan oleh kontradiksi-kontradiksi intern.
Masyarakat
Barat telah befkembang secara dialektik melalui beberapa tahap, yaitu
masyarakat perbudakan, masyarakat feodal, dan masyarakat kapitalis. Dalam
masyarakat kapitalis (pada masyarakat yang dialami oleh Marx sendiri) telah
terjadi pertentangan antara dua kelas utama, yakni kaum kapitalis (yang
memiliki alat-alat produksi) dan kaum proletar (yang hanya memiliki tenaga).
Jika masyarakat kapitalis telah berkembang, masyarakat itu akan berubah-sebagai
gerakan dialektik terakhir-menjadi masyarakat komunis. Kapitalisme akan hancur
karena krisis intern dan hanya sosialisasi alat-alat produksi yang akan
mengakhiri kontradiksi-kontradiksl kapitalisme.
Menurut
Marx, kaum proletar akan memainkan peranan historis untuk merombak keadaan
masyarakat dengan cara merebut kekuasaan dari kaum kapitalis revolusi dan
dengan mengusai alat-alat produksi. Pertarungan antara kaum kapitalis melawan
kaum proletau akan merupakan pertentangan kelas terakhir dan dengan demiklar
gerak dialektik akan berakhir.
Revolusl
akan mengawali "diktator proletar yang revolusioner” yang merupakan
transisi ke masyarakat komunis. Masyarakat komunis pun mengenal suatu tahap
awal (the first phase of communist society) yang kemudian oleh Lenin disebut
"tahap sosialisme”-ketika "setiap orang memberi sesuai dengan
kemampuannya dan menerima sesuai dengan karyanya".
Pada
masyarakat yang telah mencapai komunisme penuh ( yang disebut the higher phase
of communist society) prinsip ekonomi telah meningkat menjadi "setiap
orang memberi sesuai dengan kemampuannya dan menerima sesuai dengan
kebutuhannya”. Dalam masyarakat komunis ini, menurut Marx, kelas sosial telah
tiada dan dengan sendirinya pertentangan kelas dengan segala kekerasannya juga
telah berakhir. Tiada lagi eksploitasi, penindasan, dan paksaan. Negara, yang
oleh Marx dianggap sebagai alat bemaksa (instrumen of coercion) di tangan kelas
yang berkuasa, tidak lagi perlu ada dan akan melenyap (the state will wither a
way). Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat yang diidam-idamkan itu penggunan
kekerasan dan paksaan perlu, baik untuk menyelenggarakan revolusi maupun selama
terselenggaranya diktator proletariat.
1.3
Konsep
sosialisme
1.3.1 Unsur-Unsur Pemikiran dan
Kebijaksaan Sosialisme
Unsur-unsur
pemikiran dan kebijaksanaan sosialisme ketika lahir di lnggris ialah sebagai
berikut.
a.
Agama
Dalam
buku The Labour Party in Perspective, Attlee menulis bahwa “…dalam pembentukan
gerakan sosialis pengaruhagama merupakan yang paling kuat. Inggris pada abad
ke19 masih merupakan bangsa yang terdiri dari para pembaca kitab suci. Di
dalamnya mereka akan menemukan bacaan yang mendorongnya untuk tampil sebagai
pengkhotbah berbagai doktrin keagamaan, sosial, dan ekonomi. Banyaknya jumlah sekte keagamaan di negeri
ini dan adanya berbagai ajaran yang dianutnya membuktikan hal ini....”
Gerakan
sosialis Kristen yang dipimpin oleh dua orang biarawan,yakni Frederick Maurice
dan Charles Kingsley mencapai puncak
kejayaannya pada pertengahan abad ke-18 dan menjadi sumber penting untuk perkembangan organisasi kelas buruh dan
sosialis di kemudian hari. Prinsip yang menjadi pedoman bagi kaum sosialis
Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa sosialisme harus dikristenkan dan kristianitas
harus disosialisasikan.
b.
ldealisme Etis dan Estetis
Idealisme
etis dan estetis juga menjadi sumber bagi sosialisme lnggris. IdeaIisme yang
diungkapkan oleh beberapa penulis,seperti John Ruskin dan William Morris
bukanlah suatu program politik atau ekonomi, melainkan merupakan pemberontakan
terhadap kemelaratan, kebebasan, dan kemiskinan hidup dibawah kapitalisme
industri. Kapitaiisme Inggris yang mula-mula berkembang di Inggris mungkin
menciptakan lebih banyak keburukan di Inggris daripada di tempat lain
karenapara industriawan inggris tidak dapat membayangkan bahwanantinya
kapitalisme akan mengubah udara dan air yang jernih dan keindahan wilayah
pedalaman Inggris. Mereka juga tidak memperhitungkan sebelumnya pengrusakan
pemandangan kota dan desa tua oleh adanya pemukiman-pemukiman dan pusat-pusat
pabrik.
Kalau
Marx melakukan pendekatan terhadap kapitalsime industri dalam kerangka
hukum-hukum kosmos seperti perkembangan sejarah dunia menurut hukum-hukum
sosial yang tidak dapat dielakkan, filsafat
materialisme;
maka Morris lebih bertumpu pada kenyataan. Di sekitarnya ia melihat barang dan
perlengkapan rumah tangga yang jelek serta kehidupan manusia yang tidak
menampakkan kecerahan dan keindahan
dalam kehidupan. la sungguh merasakan bahwa seni harus dikembalikan ke dalam
kehidupan sehari-hari dan dorongan-dorongan yang kreatif pada setiap orang
harus diberi jalan untuk penyalurannya dalam kehidupan dan pekerjaan
sehari-hari.
Pengaruh
Ruskin dan Morris lebih banyak mengandung negatifdari pada positifnya. Mereka
menunjukkan apa yang secara fisik dan moral salah menyangkut peradaban yang
dibangun di atas perselisihan dan kemeratan, tetapi mereka tidak
merumuskanprogram-program tertentu untuk memperbaiki kondisi-kondisi yang
dikritiknya. Meskipun demikian, pemberontakan estetika
dan etika ini membawa pengaruh yang penting dalammempersiapkan suatu lingkungan
intelektual tempat nantinya sosialisme mendapatkan tanggapan
yang simpatik.
c. Empirisme
Fabian
Empirisme
Fabian mungkin merupakan ciri gerakan sosialislnggris yang khas. Masyarakat
Fabian didirikan pada 1884 danmengambil nama seorang Jenderal Romawi, yaitu
Quintitus Fabian MaximusaCuntator, si “penunda”. Moto awal dari masyarakat
tersebut ialah, “Engkau harus menunggu saat yang tepat, kalau saat yang tepat
itu tiba engkau harus melakukan serangan yang dahsyat; sebab jika tidak
penundaan yang engkau Iakukan itu sia-sia dan tidak akan membawa hasil”.
Para
pendiri dan anggota pertama masyarakat Fabian adalah George Bernard Shaw,
Sidney dan Beatrice Webb, H.G. Wells,dan Graham Wallas. Dalam penelitian
historis tentang landasan yang dilakukan oleh Sidney Webb, seperti dalam buku
Fabian Essays(1889) kita temukan apa yang menjadi dasar/falsafah sosialisme,
khususnya sosialisme Inggris. Webb menyatakanbahwa sosialisme merupakan hasil
yang tidak dapat dieakkandari keberhasilan demokrasi, tetapi ia menandaskan
"kepastianyang datang secara bertahap", yang sangat berbeda
darikepastian revolusi yang dicanangkan Marx.
Webb
menekankan bahwa organisasi sosial hanya dapatterbentuk secara perlahan dan
"perubahan-perubahan organis" yang penting itu hanya dapat terjadi
setidak-tidaknya di Inggris dengan adanya empat kondisi atau syarat. Pertama, perubahan itu harus bersifat
demokratis, dapat diterima oleh mayoritas sosialisme, dan “terproses dengan
mulus dalam pikiran semua orang"; kedua,
perubahan tersebut harus secara bertahap, berkesinambungan, dan konsisten;
ketiga, perubahan itu harus sesuai dengan moral masyarakat; dan keempat,
perubahan- perubahan tersebut harus melalui prosedur konstitusional dan
menggunakan cara damai.
Masyarakat
Fabian berangkat dari anggapan bahwa tidak akan ada kemajuan ke arah tatanan
masyarakat yang adil kalau kepada kelas menengah dan kelas di atasnya tidak
diperlihatkan kelogisan dan keadilan yang ditampilkan oleh seruan-seruan
pokokdalam pemiidran dan kebijakan Sosialis. Karena pemerintah di lnggris
didasarkan pada himbuan dan musyawarah dan karena kelas yang berkuasa di
lnggris sebagian besar berasal dari kelas menengah dan kelas di atasnya, tidak
akan ada perubahan kebijakan di Inggris tanpa persetujuan mereka. Para penganut
masyarakat Fabian merasa beruntung karena mereka dapat berbicara daiam bahasa
yang sama secara harfiah dan metaforis seperti yang dipakai oleh kelas yang
berkuasa dan mereka tahu bagaimana menembus kelas penguasa tersebut dengan
cara- cara yang mungkin mendekati propaganda resmi dari orang- orang di luar
kelas yang sama.
Teknik
perembesan kelompok Fabian didasarkan pada premis bahwa untuk mengubah
seseorangyang berakal sehat tidak perlu menggunakan argumentasi atau kuliah
yang brilian atau juga daya tarik emosional. Kelompok Fabian mempunyai
kebijakan untuk menggarap pikiran dan perasaan para pendengarnya melalui proses
yang beriahan dan secara bertahap dan bukannya melakukan perubahan dalam
sekejap. Merekajuga Iebih banyak menggunakan kesempatan yang bersifat informal
dalam masyarakat daripada melalui jaiur-jalur resmi.
Fabianisme
telah sering digambarkan sebagai perubahan tanpa kebencian, pembangunan kembali
tanpa perang kelas
empirisme
politik tanpa dogma atau fanatlsme. Meskipun organlsasinya kecil (sekitar
ribuan orang), masyarakat Fabian membawa pengaruh yang besar. Dalam pemilihan
tahun 1945 yang menampilkan untuk pertama kalinya pemerintahan Partai Buruh
yang didasarkan pada mayoritas yang besar dalam parlemen, 229 dari 394 anggota
parlemen dari Partai Buruh berasal dari kelompok Fabian dan lebih dari separuh
pejabat pemerintah, termasuk Attlee (Perdana Menterl 1945-1951) juga orang-orang
Fabian. Demikian juga Hugh Gaitskell dan Harold Wilson, pengganti Attlee.
d.
Liberalisme
Liberalisme
telah menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme, terutama sejak
Partai Liberal merosot peranannya di banyak negara. Di lnggris, Partai Liberal
sebenarnya sudah Ienyap dan kelihatannya Partal Buruh mewarisi sepertiga dari
harta miliknya. Dari segi temperamen, banyak penganut liberal yang memenuhi
kesulitan untuk bergabung dengan gerakan sosialis. Adanya kebebasan individu
dan perbedaan individu menjadi adat yang paling khas dari Kaum Liberal.
Dalam
waktu 40 tahun terakhir semakin banyak orang Liberal yang menggabungkan diri
dengan Partai Buruh. Mengapa? Pertama, lenyapnya Partai Liberal lnggris
bukanlah disebabkan kegagalannya, melainkan oleh karena hasil yang telah
dicapainya membuat kehadiran partai itu tidak diperlukan lagi. Partai
Konservatif maupun Partai Buruh mempunyai komitmen yang kuat terhadap
prinsip-prinsip liberal yang menghormati kebebasan individu untuk beribadah,
berpikir, berbicara, dan berkumpul. Kedua, perdagangan bebas yang merupakan
cita-cita yang panting dari liberalisme lnggris abad ke-19 tidak muncul lagi sebagai
kepentingan polirik vans menggebu-gebu. Baik golongan Konservatif maupun golongan
Buruh mempunyai komitmen pada bentuk proteksi tarif tertentu, dan bahkan
orang-orang Liberal sendiri sudah menyadari bahwa perdagangan bebas tidak
penting Iagi seperti dulu.
Liberalisme
telah memberikan banyak sumbangan yang dapat tahan lama bagi sosialisme
lnggris. Karena pengaruh liberalisme, para pemimpin lebih moderat dan kurang terpaku
pada doktrin. Liberalisme telah mengubah Partai Buruh menjadi sebuah partai
nasional dan bukannya menjadi partai yang didasarkan pada kelas. Liberalisme
juga telah mewariskan kepada Partai Buruh pesan Kaum Liberal bahwa pembaharuan
akan tercapai tanpa kedengkian dan kebencian.
1.3.2
Prinsip
– prinsip sosialisme
a.
adanya suatu
penghapusan kepemilkan swasta secara keseluruhan maupun sebgaian dan menerapkan
sistem kepemilikan bersama
b.
Adanya suatu kedudukan
manusia tanpa memandang dari segi potensi yang mereka miliki di dalam lapangan
pekerjaan dan lain lain.
c.
sebuah negara yang
menerapkan sistem sosialisme mempunyai hak untuk mengatur dan menetukan hak
penuh sistem ekonomi yang berada di
negara tersebut
d.
golongan proletar
seperti petani mempunya suatu otoritas untuk menemtukan kepentingan ekonomi
negara nya
1.4
Berkembangnya
sosialisme di Indonesia
Soekarno
adalah penggali Pancasila. Soekarno adalah seorang penyuka Sosialisme. sebgaian
besar pemikirannya dipengaruhi oleh pemikir – pemikir besar dunia seperti karl
mark mahatma agandhi dan lain –lain. Bahkan ia menyebut hari depan bangsa
Indonesia yang Merdeka sebagai terwujudnya Sosialisme yang diambil dan
dipadukan dengan kebudaayan Indonesia.
Bila kemerdekaan diumpamakannya sebagai “jembatan emas” bagi bangsa Indonesia,
maka Sosialisme adalah tujuannya.
Dalam
sebuah pidato yang nantinya dikenal sebagai pidato tentang lahirnya Pancasila,
Bung Karno menyatakan bahwa Pancasila bisa diringkas menjadi Trisila:
Sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan Ketuhanan. Sosio-nasionalisme
memadukan nasionalisme (persatuan Indonesia) dan internasionalisme (kemanusiaan
yang adil dan berabad). Sosio-demokrasi memadukan demokrasi (kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) dan
keadilan sosial.
Menurut
Bung Karno, sosio-nasionalisme adalah nasionalisme yang menginginkan
keselamatan segenap rakyat dan persaudaraan umat manusia. Bagi Bung Karno,
orang Indonesia yang mengaku nasionalis harus berjuang untuk mewujudkan
keadilan dan kesejahteran bagi segenap rakyat Indonesia. Bung Karno tidak
menghendaki kemerdekaan sekadar pergantian penguasa kapitalis: dari kapitalisme
asing (Belanda, dsb) menjadi kapitalisme bangsa sendiri.
Menurut
Bung Karno, sosio-demokrasi adalah demokrasi yang menghendaki kedaulatan
(kekuasaan) rakyat baik di bidang politik maupun di bidang ekonomi. Demokrasi
politik dan demokrasi ekonomi, itulah sosio-demokrasi.dalam
masyarakat-masyarakat kapitalis berlakulah demokrasi politik. Wujudnya adalah
pemilihan umum, di mana sekian tahun sekali rakyat memberikan suara untuk
memilih orang-orang yang akan mewakili mereka di parlemen. Saat ini, di
Indonesia juga begitu. Ada pemilihan anggota legislatif (pileg), ada pemilihan
presiden dan wakil presiden (pilpres), di samping pemilihan-pemilihan gubernur
dan bupati atau walikota. Jadilah, anggota-anggota DPR/DPRD pilihan rakyat,
presiden-wapres, gubernur-wagub, walikota-wawali, dan bupati-wabup “pilihan”
rakyat.
Satu tatanan masyarakat yang anti
kapitalisme, anti feodalisme, anti kolonialisme dan imperialisme, anti
militerisme dan fasisme. Kesenjangan antara kaum kaya dengan kaum miskin tidak
terlalu lebar. Masyarakat tidak bergaya hidup konsumtif, menolak hedonisme.
Mereka siap bekerja keras hidup hemat dan sederhana, rukun dalam gotong royong,
dan menjunjung etika budaya bangsa yang bernilai luhur. Kini, mimpi-mimpi
seperti itu sudah hampir tak mungkin dapat diwujudkan karena pemimpin-pemimpin
bangsa sejak era Orde baru hingga Era reformasi telah menggadaikan kekayaan
bagsa ini kepada kaum kapitalis. Indonesia yang miskin, rusak lingkungan
alamnya, kekayaan alamnya dijarah kekuatan asing, dan rakyatnya terpuruk dalam
kemelaratan, (eterbelakangan, dekadensi moral, perpecahan antar suku agama dan
golongan... erah putih semakin lunglai berkibar, indonesia Raya semakin
sayup-syup meninggalkan kita...Akhimya Indonesia hilang dari peta dunia. Satu
hal yang bisa menyelematkan negeri ini, yaitu bangkitnya semangat Sosialism
Indonesia, bersatu padu, rawe-rawe rantas
Sosialisme
Indonesia berisi perpaduan yang selaras dari unsur-unsur Keadilan Sosial dan
unsur-unsur Indonesia seperti yang tergambar pada asas gotong royong dan kekeluargaan
yang merupakan ciri-ciri pokok dari pada kepribadian Indonesia.
Dalam
melaksanakan Keadialan Sosial yang berlandaskan Gotong Royong dan Kekeluargaan.
Tujuan yang dikejar dan yang harus dilaksanakan dari sosialisme Indonesia ini
adalah Kesejahteraan Bersama, dimana terdapat kemakmuran materiil dan spiritual
dalam bentuk kekayaan umum badaniah dan rohaniah melimpah serta pembagian yang
rata dan sesuai dengan sifat-sifat masing-masing warga dalam keluarga Bangsa
Sosialisme Indonesia.
Mengajarkan
dalam bidang politik untuk tercapainya negara Indonesia yang panjang dan luas
kemahsyurannya serta tinggi unggul martabat dan kewibawaannya, dimana rakyat
dan pemerintah bersatu padu untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Dalam
bidang ekonomi, sosialisme Indonesia mengejar terwujudnya suatu tata perekonomian
yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan, dimana
pemerintah dan rakyat atau negara dan swasta bekerja bersama saling isi mengisi
untuk menjalankan produksi dan distribusi guna mewujudkan kekayaan umum yang
berlimpah serta pembagian yang adil dengan aberpedoman vahwa kemakmuran
masyarakat lah yang harus senantiasa diutamakan dan bukan kemakmuran perorangan
pribadi saja.
sosialisme
indonesia lebih berusaha menyeimbangkan antara milik individu dan milik
bersama. Meskipun pada dasarnya
menentang penindasan dan berjuang agar kekayaan yang ada di dunia ini
dipergunakan untuk kesejahteraan umum, sosialisme Pancasila tetap menghormati
hak milik individu. Jadi ada keseimbangan antara kepentingan umum dan
kepentingan indiVidu. Meskipun rumusan iain dan bentuk pengejawantahannya masrh
perlu dicarikan wujud yang tepat, bentuk sosialisme Pancasila di bidang ekonomi
dapat dijumpai dalam Undang- undang Dasar 1945, yang biasanya diistilahkan
sebagai sistem kekeluargaan, yaitu pasal 33 UUD 1945
Penjelasan
UUD 1945 lebih lanjut menegaskan, antara lain, bahwa kemakmuran masyarakatlah
yang diutamakan, bukan kemakmuran orang-seorang. Oleh sebab itu, perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Negara, koperasi,
dan swasta bertanggung jawab ataSjalannya perekonomian bangsa Rumusan demokraSI
ekonomi dalam Garis garis Besar Haluan Negara semakin memperjelas arah
sosialisme Pancasila Di dalam GBHN itu, antara lain, disebutkan bahwa
(1) perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan;
(2)
cabang-cabang produkSi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
(3) bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran
rakyat sebesar-sebesarnya;
(4)
sumber sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya
ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula,
(5) warga negara mempunyai kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak,
(6)
hak milik perorangan 'liakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan
:lengan kepentingan masyarakat;
(7)
potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara rliperkembangkan
Sepenuhnya dalam batas – batas
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sosialisme
sebagai kekuatan besar baru lahir dalam revolusi industri yang muncul dalam
gerakan protes. Sebagai filsafat politik, ia timbul dengan melepaskan diri dari
sistem ekonomi kapitalisme yang mendukung kredo liberalisme. Kapitalisme abad
19 adalah ekploitasi kasar dan persaingan tanpa batas. Ketidakpuasan dan
pergolakan sosial yang ditimbulkan tercermin dalam mazhab sosialisme utopis dan
marxism ( Schman ,2002 : 571 )
Rakyat
Indonesia selain menguasai bidang pertanian dan perdagangan juga menguasai di
bidang pertukangan dan pertambangan. Hal tersebut merupakan masa kejayaan dan
kemakmuran Indonesia sebelum datangnya kolonialisme. Sebelum datangnya penjajah
ke Indonesia, kehidupan masyarakat Indonesia makmur dan merupakan masa kejayaan
baik dalam sandang maupun pangan. Namun setelah penjajah datang ke Indonesia
kehidupan masyarakat di Indonesia berubah yang dari awalnya makmur, menjadi
kekurangan dan menderita kelaparan. Dan' hal itulah lahir suatu pergerakan
kebangsaan dan cita-cita sosilisme untuk memberantas penderitaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Agung
, Leo . 2013 . Sejarah Inteletual .
Yogyakarta : Ombak
Ebstein
, wilian . 1965 . Isme – Isme Dewasa Ini ,
Djakarta: Swada
Setiadi
, Ali M . 2003 . Pendidikan Pancasila
. Bandung . Gramedia Pustaka
https://spartakusindonesia.wordpress.com/2014/08/31/pancasila-dan-sosialisme/
( Diakses tanggal 3 Maret 2016 )
http://notariatundip2011.blogspot.co.id/2012/01/sosialisme-pancasila-sosialisme.htm
( Diakses tanggal 3 Maret 2016 )